Laporan kunjungan
Laporan Kunjungan Hidroponik
Tentang
Budidaya Tanaman Tomat di kebun Pak Dedi

Di Susun Oleh :
Muhamad Rifaldi
163112500150001
FAKULTAS PERTANIAN
AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
Hidroponik
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
Hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.
hari kamis saya dan teman teman dari Universitas Nasional berkunjung ke petani hidroponik sukses yang menanam komoditas tomat. Pak Dedi namanya, dia menanam total sekitar 100 rb tomat dengan 2 jenis tomat yaitu tomat cherry dan tomat beef. Memang dari awal beliau menempuh pendidikan di SMK pertanian di salam magelang dan setelah itu melanjutkan kuliah di Jakarta juga mengambil jurusan pertanian. Setelah lulus beliau mencoba peruntungan di dunia pertanian khususnya hidroponik. Di awal pak dedi membudidayakan paprika namun dengan berbagai alasan akhirnya pindah ke tomat. Pak dedi merasa harga tomat lebih stabil dan saat ini persaingan juga belum terlalu banyak.
Pertanian hidroponik tomat yang dikembangkan menggunakan system fertigasi atau irigasi tetes. Kemarin saat kami kunjungan di ajak ke kebun yang saat itu sedang panen tomat beef. total tanaman di kebun yang kami kunjungi adalah 20 rb tanaman dengan total pegawai 10 orang, atau Pak Dedi menakar setiap pekerja dengan 2000 tanaman tomat. Sistem upah dari pegawainya pun cukup menggiurkan, karena dapat bagi hasil sebesar 20%. Penampung nutrisi yang digunakan untuk menyiram tanaman tomat terdiri dari 3 tendon air yang masing masing kapasitas 3000 liter. dari 3000 liter ini pak Dedi menambahkan 10 liter pekatan larutan A dan B.
Pak dedi mulai mengembangkan pertanian hidroponik sejak tahun 1998, sudah cukup lama ya? Namun demikian diawal tentu saja banyak perjuangan yang dia lakoni, mulai dari memilih nutrisi yang baik sampai implementasi di lapangan, belum lagi tentang banyaknya kemungkinan penyakit yang menyerang tanaman tomat, namun pak Dedi tetap semangat belajar dan terus berinovasi untuk membuat perkebunan tomat yang dia kembangkan memiliki produktivitas yang baik dan menguntungkan. Selain menguntungkan Pak Dedi sebagai petani, pegawai dibawahnya dan juga investor yang menanam saham di kebun miliknya.
Investor? iya pak Dedi mengelola 7 lokasi perkebunan dengan total 7 investor dengan jumlah tanaman 100 rban. Setiap kali panen Pak Dedi bisa memanen 1-2 ton tomat baik tomat beef maupun tomat Cherry. Wuih mantab kan, Di perkebunan tomat yang dia kelola panen setiap 2 hari sekali.
Pak Dedi mengembangkan juga nutrisi khusus tomat untuk memenuhi kebutuhan tomat di 7 lokasi perkebunan tomat miliknya, dulunya dia membeli di berbagai produsen nutrisi, namun karena harga yang menurut dia cukup tinggi akhirnya dia membuat formulanya sendiri. Walaupun diawal tidak mudah katanya, karena dulu referensi untuk pembuatan nutrisi hidroponik ini masih berbahasa inggris semua, namun demikian tentu saja Pak Dedi tidak patah semangat. Dia mencoba dan mencoba sampai ditemukan racikan yang pas yang sampai saat ini dia pakai untuk perkebunan tomat hidroponik system fertigasi miliknya.
Untuk menjual tomat hasil panen pak Dedi juga tidak kesulitan, karena banyak supplier yang datang ke lokasi kebun jika kebun sedang jadwal panen.
Dia ber pesan bagi anda pemuda pemudi yang mau menjadi petani hidroponik maupun petani konvensional anda semua harus jeli, inovatif, bisa melihat peluang dan tentu saja tidak mudah menyerah. Itu pesan dari Petani hidroponik dengan omset 450 jt / bulan.
Kesimpulan
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.
Pak Dedi mengembangkan juga nutrisi khusus tomat untuk memenuhi kebutuhan tomat di 7 lokasi perkebunan tomat miliknya, dulunya dia membeli di berbagai produsen nutrisi, namun karena harga yang menurut dia cukup tinggi akhirnya dia membuat formulanya sendiri.
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi.
DAFTAR PUSTAKA
www.urbanina.com
www.wikipedia.com
Comments
Post a Comment